Ada berbagai jenis
format fim yang masing – masing memliki perbedaan, mungkin kita kurang
menyadarinya saat menonton film. Pada film yang berformat 2D tidak ada benang
halus, suara lebih bagus, warna lebih cerah dan tajam namun resolusi layarnya
agak berkurang karena semakin lebar maka semakin gepeng layarnya.
Sedangkan untuk film
3D, film ini meningkatkan ilusi kedala persepsi yang berasal dari fotografi
stereoskopik, gambar sistem greak kamera biasa digunakan untuk merekam gambar
seperti yang dilihat dari dua perspektif dan pernagkat keras proyeksi khusus
atau menggunakan kacamata untuk menampilkan ilusi kedalam ketika melihat film.
Sebuah film 2D dapat
dirubah format menjadi 3D namun dibutuhkan biaya yang besar dan juga kerja
keras yang lebih karena harus men-scan setiap frame yang asli lalu dimanipulasi
supaya menghasilkan versi mata kiri dan kanan, ada 3 metode yang digunakan untuk
mengubah film 2D menjadi 3D yaitu :
- Metode kedalaman dari gerak
Metode ini memungkinkan film untuk
secara otomatis memperkirakan kedalaman menggunakan berbagai jenis gerak. Dalam
kasus ini, peta kedalaman kamera merekam seluruh gerak adegan dalam film agar
dapat dihitung geraknnya. Juga, gerakan obyek dapat dideteksi dan daerah
bergerak dapat diberikan dengan nilai kedalaman lebih kecil dari latar
belakang. Selain itu, oklusi memberikan informasi tentang posisi relatif
permukaan bergerak.
- Kedalaman dari fokus
Pendekatan jenis ini juga disebut
"kedalaman dari defocus" dan "kedalaman dari blur". Dalam
pendekatan "kedalaman dari defocus" (DFD), informasi kedalaman
diperkirakan berdasarkan jumlah gambar kabur yang dianggap objek, sedangkan
"kedalaman dari fokus" (DFF) pendekatannya cenderung membandingkan
ketajaman obyek rentang gambar yang diambil dengan jarak fokus yang berbeda
dalam rangka untuk mengetahui jarak ke kamera. DFD hanya membutuhkan 2 sampai 3
gambar pada fokus yang berbeda untuk bekerja dengan benar sedangkan DFF
membutuhkan 10 sampai 15 gambar tetapi lebih akurat daripada metode
sebelumnya (DFD).
Ide metode ini didasarkan pada
kenyataan bahwa garis paralel, seperti rel kereta api dan pinggir jalan, tampak
menyatu dengan jarak, akhirnya mencapai titik hilang di cakrawala. Menemukan
ini titik hilang memberikan titik terjauh dari seluruh gambar. Semakin garis
konvergen, semakin jauh mereka tampaknya. Jadi, untuk peta kedalaman, daerah
antara dua garis menghilang tetangga dapat didekati dengan pesawat gradien.
Terdapat Software yang
dapat mengkonversikan film 2D menjadi format 3D, yaitu :
- · vFx 2D to 3D converter
- · YUVsoft 2D to 3D Suite
- · dll
http://tawvic.wordpress.com/2011/10/21/perbedaan-mendasar-kualitas-film-bioskop/
http://en.wikipedia.org/wiki/3D_film
Tidak ada komentar:
Posting Komentar